Mesiasi. online | Perbaikan infrastruktur di Konawe menjadi prioritas Harmin Ramba pasca dilantik sebagai Penjabat (Pj) Bupati Konawe.
Harmin Ramba menaruh perhatian lebih terhadap peningkatan infrastruktur di Routa. Hal itu dibuktikan dengan berkunjung langsung di Routa terhitung 25 hari usai menjabat Pj Bupati. Harmin bahkan mengikutsertakan jajaran Forkopimda serta memboyong pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup pemerintah kabupaten (pemkab) ke Routa.
Pj Bupati Konawe Harmin Ramba mengaku terpesona dengan kekayaan sumber daya alam (SDA) di Routa. Ia berdecak kagum dengan potensi pertanian dan perkebunan diwilayah paling barat Konawe tersebut. Bahkan dirinya sesumbar, Routa merupakan daerah Dollar yang ada di Sultra bahkan Indonesia. Bukan hanya karena potensi sawah, merica dan perkebunan lainnya, namun juga dengan potensi sektor pertambangan di kecamatan Routa.
Menurut Harmin Ramba, potensi SDA di Routa, akan lebih maksimal jika didukung infrastruktur yang memadai. Ia mengakui, mobilitas pemasaran hasil pertanian masyarakat Routa, saat ini masih terkendala infrastruktur jalan. Medan yang mesti dilewati warga Routa untuk memasarkan hasil pertanian dan perkebunan ke kota Unaaha, terkendala jalan yang rusak. Hal itu pula yang menyebabkan warga Routa lebih memilih memasarkan hasil pertanian ke provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) lantaran akses yang lebih dekat.
“Disinilah pemerintah harus hadir supaya memperbaiki infrastruktur. Routa ini daerah Dollar. Sepanjang jalan di Routa, terkagum-kagum dengan kebun merica dan hasil pertanian lainnya. Hanya infrastruktur saja yang masih kurang,” ujar Pj Bupati Konawe Harmin Ramba, akhir pekan kemarin saat berkunjung di kecamatan Routa.
Saat di Routa, Harmin Ramba sesekali berdialog dengan masyarakat setempat untuk mendengar keluh kesah penduduk setempat. Pj Bupati Harmin sadar betul bahwa selama ini warga Routa sangat jauh dari sentuhan pemerintah. Begitupun dalam hal interaksi dengan pihak pemangku kebijakan di Konawe. Hal itu lantaran akses Routa yang memakan waktu hingga lima jam dari kota Unaaha.
“Sehingga itu mungkin banyak pejabat kita di daerah yang enggan menemui masyarakat Routa. Tapi sekarang saya buktikan hadir langsung di Routa. Saya ingin dengar langsung uneg-uneg warga di kecamatan Routa,” imbuhnya.
Harmin Ramba mengakui, keluh kesah mayoritas masyarakat Routa, tidak lain hanyalah terkait peningkatan infrastruktur jalan semata. Akses jalan di Routa yang terjal dan menantang adrenalin, membuat warga Routa seolah termarjinalkan. Mantan Pj Sekretaris kabupaten (Sekab) Muna itu menyebut, warga Routa kesulitan bersosialisasi dengan warga diwilayah lain hanya lantaran kondisi jalan yang memprihatinkan.
“Saya kira semua infrastruktur dasar harus menjadi perhatian pemerintah. Yang paling pertama adalah infrastruktur jalan, secara perlahan kita akan tuntaskan. Kita akan masukkan grand desain penanganan infrastruktur khusus di Routa,” ungkap Harmin Ramba.
Harmin Ramba mengemukakan, Routa merupakan wilayah yang masuk dalam administratif Konawe. Namun mirisnya, akses perjalanan darat dari Unaaha menuju Routa, sampai saat ini belum terbuka. Katanya, hanya ada dua alternatif perjalanan darat untuk sampai ke Routa. Yakni, memutar di wilayah kabupaten Konawe Utara (Konut), atau memilih melingkar di kabupaten Kolaka Utara (Kolut) hingga provinsi Sulsel. Harmin Ramba komitmen memperjuangkan agar akses Unaaha ke Routa, bisa diperpendek dengan membuat jalan tembusan Latoma-Routa.
“Kecamatan Latoma itukan, sebenarnya paling dekat dengan Routa. Namun, jalannya belum tembus karena terhalang pegunungan dan hutan lindung. Nah, inilah yang lagi kita perjuangkan supaya jalan Latoma-Routa ini bisa tembus,” beber mantan Camat Abuki itu.
Sebagai bentuk komitmen dalam memperjuangkan perbaikan infrastruktur di daerah pelosok, dalam lawatannya ke Routa, Pj Bupati Konawe Harmin Ramba menyempatkan diri meninjau titik nol pembangunan jalan Latoma-Routa. Titik nol itu, tepatnya berada di desa Puuwiwirano kecamatan Routa. Harmin menyebut, jalan poros Latoma-Routa yang bakal dibangun, panjangnya mencapai 109 kilometer.
“Tapi yang saya bisa pastikan, tahun depan kita akan bangun dulu jalan sepanjang 2.800 meter dari titik nol ini mengarah ke Latoma. Minimal jalan pengerasan dulu supaya motor bisa melaju 40-50 km perjam,” ucapnya.
Harmin Ramba menambahkan, pembangunan jalan Latoma-Routa sepanjang 109 km, tidak bisa serta merta dilakukan pemkab Konawe. Sebab, kawasan yang bakal dibuka untuk pembangunan jalan itu, masuk wilayah hutan lindung. Sehingga, harus mendapat izin dari pemerintah pusat terlebih dahulu.
“Kita juga akan desain terlebih dahulu. Tentunya kita butuh izin Kementerian Kehutanan. Seandainya ada izin, saya sudah eksekusi cepat. Tapi karakter saya inikan, orangnya taat hukum dan taat asas. Kalau yang 2.800 meter itu, tidak masuk hutan lindung,” tandasnya. (adi).
Ketgam : Pj Bupati Konawe Harmin Ramba, saat meninjau titik nol pembangunan jalan Latoma-Routa, tepatnya di desa Puuwiwirano kecamatan Routa, akhir pekan kemarin. (A)