Mediasidotnews – Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK-RI) diminta untuk memeriksa para kontraktor yang menangani pembangunan Bendung Ameroro yang menelan anggran pusat senilai 1,6 triliun. Permintaan tersebut beredarnya vidio yang memperlihatkan Proyek Strategi Nasional (PSN) Bendung Ameroro yang ambruk
Konsorsium Mahasiswa Menggugat Alki Sanagri menduga abruknya bendungan Ameroro tersebut patut diduga karena gagal konstruksi serta diduga kuat adanya spek yang tidak sesuai yang digunakan oleh para pekerja.
“meminta kepada KPK RI untuk memeriksa beberapa kontraktor serta PPK yang diduga terlibat dalam pembangunan bendung Ameroro di desa Tamesandi Kecamatan Uepai Kabupaten Konawe” kata Alki Sanagri saat melakukan unjuk rasa di halaman kantor KPK RI Jumat 15 September 2023
Alki Sanagri menuturkan, beberapa perusahaan yang bertanggung jawab atas pembangunan bendungan Ameroro seperti PT. Hutama Karya, PT. Wika , PT . Sumber Cahaya Agung, PT. Adhy Karya harus diperiksa oleh KPK RI Karena diduga kuat ada indikasi korupsi pengurangan volume oleh bangunan bendungan Ameroro tersebut.
“PK RI harus turun tangan memeriksa proyek nasional tersebut karena ambruknya bangunan bendungan tersebut membuktikan ada yang tidak sesuai dan harus di periksa oleh pihak KPK RI Karena diduga kuat ada indikasi korupsi,” kata Alki Sanagri
selain itu, lanjut Alki Sanagri penggunaan 10 roda untuk menggangkut material dari Kecamatan Puriala harus dihentikan, karena sudah ada beberapa yang mengalami kecelakaan, serta mobil 10 roda tersebut menyebabkan jalan semakin becek dan berdebu akibat muatan yang terlalu berat.
“baru baru ini, ada anak sekolah yang mengalami cacat seumur hidup, hal itu diakibatkan mobil 10 roda yang mengangkut batu dari Puriala ke bendungan Ameroro” ungkap Alki Sanagri
Alki Sanagri dan berjanji akan melakukan aksi serupa di Kantor pusat PT Wika serta Kementrian Pupr agar mengevaluasi pembangunan bendung tersebut yang diduga kuat gagal konstruksi , dan kami juga akan melaporkan resmi ke KPK RI agar segera diusut tutup Aksan Setiawan.
di tempat lain, Geologi Enginer KSO HK- Adhi, Waldo Putra Agung saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa ambruknya salah satu bagian dinding bendungan tersebut. Katanya, peristiwa itu terjadi pada Selasa siang. “Kejadian longsor yang videonya tersebar di WA itu kejadiannya kemarin siang pak,” ujarnya.
Waldo menerangkan, di area yang terjadi longsor itu akan digali untuk konstruksi dinding saluran peluncur spillway. Menurutnya, kondisi tebing kiri spillway secara geologi agak kurang menguntungkan, karena adanya arah foliasi yang searah dengan galian.
“Kemiringan foliasi kurang lebih 30 derajat, lebih landai dari galian yang menyebabkan terdapat potensi longsoran. Makanya, berpotensi terhadap adanya runtuhan atau longsoran yang normal akan terjadi pada kondisi tersebut,” jelasnya.
Lanjut Waldo, deposit yang longsor pada dasarkan memang akan digali. Saat kejadian, pekerja saat itu memang sedang penggalian. Menurutnya, metode pelaksanaan penggalian harus dilakukan pelan-pelan. Jika dilakukan secara frontal dapat berbahaya untuk proteksi tebing yang di atasnya.“Saat ini sedang dibersihkan dan pekerjaan sudah bisa dilanjutkan ke step berikutnya,” tandasnya. (ASVIN)